Is printed media so old fashioned??

 Monday, July 02, 2007

Kehidupan di tengah pesatnya laju teknologi informasi, diakui atau tidak, membuat keberadaan media cetak cukup kelimpungan. Mampukah bisnis media yang satu ini bertahan melawan gencarnya kemajuan teknologi informasi (TI)?

Kini kita makin dimanjakan oleh kemajuan TI. Setiap saat bisa mengakses info teraktual setiap saat lewat televisi dan internet, bahkan lewat telepon selular yg sering ada dlm genggaman tangan. Beragam informasi dari yang usang hingga ter-up date begitu mudah didapat. Penasaran atau sekedar iseng kepengen tahu soal gosip selebritis, bisa ditonton dari subuh hingga malam lewat tayangan infotainment di setiap stasiun tv atau disimak lewat hp.

Juminten dari Gombong atau Esih dari kampung Naga pedalaman Tasik Malaya sana tahu siapa suami terbaru Titi Di Je, atau kisruh apa yang kini menimpa keluarga Cendana. Bahkan mereka juga sudah bisa melafalkan lagu berbahasa Inggris "Let's Dance Together" yang jadi soundtrack sinetron yang diperankan Cinta, artis remaja peranakan Indo-Jerman yang lagi naik daun itu.

Itulah kehebatan teknologi informasi, dari ujung Papua hingga Aceh sono bisa kebagian informasi yang beragam. Jika saat kecil dulu kita hanya tahu tokoh Unyil dari TVRI, kini ada beragam tokoh anak bertebaran di setiap stasiun tv, ada Elmo Sesame Street, Samurai X, si Barnie, Spongebob, Dora, Mono kurobo, dan lain-lain.. Atau, jika dulu kita hanya tahu kegiatan formal seorang tokoh politik, kini bisa meneropong kehidupan personalnya, bahkan skandalnya sekalipun.

Tak perlu nunggu koran atau majalah terbit esok hari, atau sekedar lari dulu ke kios depan buat beli koran.. nongkrong saja di depan layar tv atau komputer atau sekedar ngeklik menu HP yang ada di genggaman, maka info teraktual dari yang make sense hingga absurd dan terheboh sekali pun bisa cepat didapat. Orang yang malas membaca, bahkan yang buta huruf sekalipun takkan ketinggalan informasi..

Menarik bukan? Kita amat dimanjakan oleh ragam informasi dan hiburan setiap menit, bahkan detik! Tapi… bisa jadi getir!! Kenapa??
Kita termasuk bangsa yang tingkat melek huruf-nya rendah, masyarakatnya banyak yang tak gemar membaca. Pastinya nonton tayangan yang lebih meriah dengan visualisasi yang lebih nyata akan jadi pilihan yang mengasyikan ketimbang baca media cetak!

So,
is printed media so old fashion??!!

Read more...